Label

Laman

Selasa, 06 Maret 2012

Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman

Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, diantarnya lingkungan dan internal (kejadian tumbuhan) itu sendiri :

0. Faktor Internal
a.  Genetik
     setiap tumbuhan memiliki sifat genetik yang berbeda-beda, beberapa memiliki sifat berbatang tinggi atau rendah, kecepatan tumbuh tinggi dan rendah, tergantung baik buruknya sifat gen itu sendiri.
b. Hormon
Hormon ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928 Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Fitohormon tersebut, yaitu :
1.      Auksin
Pertama kali digunakan oleh Frits Went yang menemukan bahwa suatu senyawa menyebabkan pembengkokan koleoptil kearash cahaya, pembengokan ini akibat terpacunya pemanjangan sel pada sisi yang ditempeli potongan agar mengandung auksin yang diketahui sebagai asam indol asetat (IAA) auksin berperan :
-          Perkembangan buah
-          Dominasi apikal
-          Absisi
-          Pembentukan akar adventif
2.      Giberelin
Ditemukan di jepang (1930).giberelin memiliki peranan :
-          Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.
-          Perkecambahan biji dan mobilisasi cadangan makanan dari endosperm embrio.
-          Perkembangan buah dan bunga.
-          Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.
-          Merangsang perpanjangan dan pembelahan sel.
3.      Sitokinin
Ditemukan oleh Carlos Miller pada ikan kering, sitokinin ditemukan juga pada tanaman jagung yaitu zeatin. Sitokinin memiliki fungsi :
-          Memacu pembelahan sel dan perpanjangan meristematik.
-          Merangsang diferensiasi sel meristem.
-          Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
-          Menunda penuaan daun.
-          Merangsang pembentukan pucuk dan memecah masa dormansi biji.
4.      Gas Etilen
Gas etilen berasal dari buah tua yang mengeluarkan gas etilen yang menyebabkan proses pemasakan lebih cepat. Selain mempercepat pemasakan gas ini juga mempercepat perkecambahan biji, menunda pembungaan.
5.      Asam Absisat (ABA)
Asam Absisat merupakan pengambat (inhibitor). Hormon ini dibentuk pada daun dewasa, fungsi Asam Absisat adalah :
-          Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua.
-          Pengatur terbuka menutupnya stomata.
-          Mendorong sintesis protein.
6.      Kalin
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan organ.
7.      Asam Traumalin
Merupakan hormon yang berguna sebagai memperbaiki daerah-daerah tumbuhan yang luka.



0 Faktor Eksternal (Lingkungan)
a. Nutrisi
Nutrisi tumbuhan terdiri dari senyawa kimia sebagai sumber energi dan pertumbuhan tumbuhan. Nutrisi yang didapatkan tumbuhan biasanya terdapat di dalam tanah atau media hidup berupa ion dan kation dan udara. Nutrisi tumbuhan berupa unsur makro dan mikro, unsur makro yang dibutuhkan tanaman adalah C, H, O, N, P, K, Ca, Fe, Mg dengan jumlah yang berbeda pada tiap tumbuhan. Unsur mikro merupakan unsur yang dibutuhkan sedikit sekali namun berpengaruh pada tumbuhan, unsur itu adalah B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl.
b. Air
Air merupakan bagian dari sel tanaman yang berguna melarutkan zat makanan bagi tumbuhan, beberapa fungsi air diantaranya :
-          Fotosintesis
-          Mengaktifkan reaksi enzim sebagai medium enzimatis
-          Membantu perkecambahan biji
-          Menjaga kelembaban
-          Transpirasi
-          Pelarut
c. Cahaya
Faktor ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan yang berklorofil karena berguna dalam fotosintesis. Jika kekurangan cahaya tumbuhan akan tumbuh abnormal seperti tumbuh memanjang, batang rapuh, warna pucat dan daun tidak berkembang. Sebaliknya pada keadaan cahaya cukup tumbuhan akan tumbuh lebih pendek, batang kuat, tumbuhan berkembang sempurna dan sehat.
            Panjang periode cahaya harian disebut foto periode, sedangkan reaksi tumbuhan terhadap fotoperiode itu disebut fotoperiodisme. Berdasarkan panjang hari untuk pembungaan, sebagian tumbuhan dibagi 3 :
1.      Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan akan berbunga jika panjang hari kurang dari periode tertentu misalnya ubi jalar, padi dan nanas dengan panjang hari kurang dari 11-15/hari.

2.      Tumbuhan netral
Berbunga tidak tergantung panjang hari dapat menghasilkan bunga kapan saja, contoh : jagung
3.      Tumbuhan berhari panjang
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode tertentu misalnya tanaman jarak dan kentang. Panjang hari harus lebih dari 12-14 jam/hari.
d. Suhu
suhu mempengaruhi kerja enzim, jika terlalu tinggi atau rendah dapat menghambar proses pertumbuhan. Dengan
-           suhu optimal (15oC – 30oC)
-          Suhu minimum (±10oC)
-          Suhu Maksimum (±30oC – 38oC)
e. Kelembaban
Dengan kondisi lembab yang cukup dapat mendukung perpanjangan sel lebih cepat dengan mencapai pertumbuhan maksimum dan besar.
f. Oksigen
membantu dalam pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi yang digunakan pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

sumber : pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Biologi SMA kelas XII IPA-BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk
readmore »»  

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Pertumbuhan dapat dicirikan sebagai berikut :
a.       Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
b.      Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
c.       Irreversibel (tidak kembali ke asal)
Jadi pertumbuhan pada tanaman diukur berdasarkan berubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman serta bertambah besar dan berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan sel baru yang sehingga membesarnya ukuran tanaman yang tidak akan kembali.
Perkembangan dapat dicirikan sebagai berikut :
a.       Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.
b.      Proses ini berlangsung secara kualitatif.

1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan awal
a. Embrio (biji)
Tahap dimulai dari bibit yaitu biji sebagai alat kehidupan baru tanaman yang tumbuh sebagai alat reproduksi dan penyebaran dari spesies tanaman induknya. Struktur biji tanaman terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma. Bagian-bagian biji itu memiliki fungsinya masing-masing.
Pada tanaman dikotil maupun monokotil plumula merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya menjadi daun pertama, sedangkan radikula, adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerapan makanan yang trdapat didalam endosperma sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula, pada jagung koleoriza berfungsi sebagai pelindung radikula.
b. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji dapat berkecambah pada lingkungan yang sesuai dengan keperluan seperti suhu, air yang memadai, persediaan oksigen, kelembaban dan cahaya. Tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki perbedaan dalam bentuk perkecambahannya pada tumbuhan monokotil  struktur perkecambahannya meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil dan daun pertama sedangkan dikotil terdiri atas akar pirmer, hipokotil , kotiledon, epokotil dan daun pertama.

Ket. (gambar)  : (a) dikotil, (b) monokotil
            Berdasarkan letak kotiledon, perkecambahan dapat dibagi 2 :
a.       perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas .
b.      perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada dibawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah dikarenakan pertumbuhan epikotil yang memanjang kearas atas.
 







Ket. (gambar)  : (a) epigeal, (b) hipogeal

1.2 Pertumbuhan Primer
Setelah proses perkecambahan berlangsung tumbuhan mengalami perkembangan dan pertumbuhan lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang dan daun. Ujung batang dan akar akan tumbuh memanjang akibat aktifnya sel-sel meristematik yang dapat disebut sebagai pertumbuhan primer. Sel-sel ini dapat juga berdiferensiasi menjadi sel baru yang memiliki fungsi khusus. Daerah-daerah pertumbuhannya pada ujung akar dan batang dapat dibagi 3, yaitu :
a.       Pembelahan pada ujung akar. Sel ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada struktur akar pertama
b.      Daerah pemajangan terletak setelah daerah pembelahan. Pada daerah ini sel mengalami pembesaran dan permanjangan.
c.       Daerah diferensiasi. Daerah yang selnya berdiferensiasi (mengalami perubahan bentuk dan fungsi baru)
             
1.3 Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan ini dapat terjadi pada tanaman dikotil atau gymnospermae, pertumbuhan ini terjadi karena meristem sekunder (lateral dan interkalar), meristem sekunder pada tumbuhan meliputi :
a.       Kambium gabus (felogen)
Jaringan gabus yang dihasilkan oleh felogen bekerja sebagai pelindung yang menggantikan jaringan epidermis yang telah mati
b.      Kambium Fasis (Vesikuler)
Kambium ini memiliki fungsi mengahasilkan xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar yang menggantikan xilem primer  dan floem primer yang hidup relatif pendek sehingga batang tumbuhan bertambah besar, aktifitas ini disebut pertumbuhan sekunder. Seluruh jaringan yang ada di dalam kambium disebut kayu dan jaringan di bagian luar disebut kulit.
            Pembentukan kambium ini dipengaruhi musim jika kondisi buruk (kemarau ) jaringan yang dhasilkan sedikit, sebaliknya jaringan akan berkembang baik biasanya pada musim hujan sehingga bentuk lapisan melintang kambium menjadi berlapis tebal dan tipis.
Gambar : lapisan melintang kambium tumbuhan

1.4 Pertumbuhan Terminal
Pertumbuhan ini terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji, yang dibagi 3 daerah pertumbuhan dan perkembangan :
a.       daerah pembelahan
terjadi pada paling ujung organ tumbuhan, memiliki sel yang besar berdinding sel tipis dan aktif membelah.
b.      daerah perpanjangan
merupakan daerah hasil pembelahan sel meristem, yang bertumpuk hingga terjadi perpanjangan hal ini diakibatkan oleh pembelahan sel meristem primer lebih cepat dari pada meristem sekunder
c.       daerah differensiasi
terletak di bagian bawah daerah sel perpanjangan yang berdiferensiasi menjadi korteks, epidermis dan empulur, parenkim, penunjang dan pengankut (xilem dan floem)
readmore »»  

Rabu, 15 Februari 2012

METODE KONSERVASI TANAH DAN AIR (METODE VEGETATIF)


Metode ini dilakukan secara biologi dengan penggunaan tanaman, dimana tanaman itu berfungsi :
-          Melindungi tanah dari daya perusak butiran hujan
-          Melindungi tanah dari daya perusak aliran permukaan (run off)
-          Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah
Metode ini terlingkup dalam :
a.       Reboisasi
b.      Penanaman rumput
c.       Tanaman penutup tanah (cover crop)
Dapat dibedakan :
 - tanaman penutup tanah rendah
- tanaman penutup tanah sedang
- tanaman penutup tanah tinggi
d.      Strip cropping
Dilakukan penanaman berselang-seling disusun memotong lereng.  Tanaman yang dipakai merupakan tanaman pangan atau semusim yang ditanam dalam baris, diselingi  dengan tanaman tumbuh rapat atau leguminosa atau penutup tanah. Letak dari strip ini dapat ditukar,  dan efektif ditanam di tempat tanah yang rentan terhadap erosi. Lebar strip yang dilakukan 20 – 50 m tergantung dari faktor :
-          Curah hujan
-          Keadaan tanah
-          Topografi
-          Jenis tanaman
Cocok untuk tanah dengan lereng 6-15 %
e.      Pergiliran tanaman dengan pupuk hijau atau penutup tanah
Penanaman ini dilakukan bergilir dalam urutan waktu tertentu dengan contoh :
Padi-palawija, padi – tanaman penutup tanah, palawija – tanaman penutup tanah
Fungsi dilakukan hal ini adalah :
-          Mencegah erosi
-          Memberantas hama/penyakit
-          Memberantas tumbuhan pengganggu
-          Memperbaik sifat fisik dan kesuburan tanah
Tanaman yang baik dalam sistem pergiliran ini haruslah :
-          Mudah diperbanyak
-          Tidak memerlukan perawatan maupun syarat kesuburan tanah yang tinggi
-          Tumbuh dengan cepat dan banyak menghasilkan daun
-          Tahan terhadap pemangkasan
-          Tahan hama dan penyakit dan mampu menahan pertumbuhan tumbuhan pengganggu
-          Mudah di berantas jika tanaman akan digantikan dengan tanaman produksi
-          Tidak terlalu berkompetisi dengan tanaman pokok
f.        Penggunaan sisa-sisa tanaman
Metode ini dilakukan dengan menutup permukaan tanah dengan menyebarkan sisa-sisa tanaman diatasnya. Tanah ditutupi dengan persentase 70-75% karena jika kurang rapat tanah tidak terlindung dari erosi namun jika terlalu rapat dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat.
g.       Penanaman saluran pembuangan engan rumput

Sumber : Prof. Dr. Ir. H. Sarwono Hardjowigeno, M.Sc.2010.Ilmu Tanah.Jakarta.CV Akademika Pressindo.

readmore »»  

Senin, 13 Februari 2012